Liga Asuransi – Industri asuransi tengah menghadapi tantangan besar di tahun 2025. Mulai dari meningkatnya kerugian akibat bencana alam yang diperkirakan menembus US$200 miliar, hingga ketimpangan kinerja antar lini usaha asuransi. Di tengah dinamika yang kompleks ini, kabar baik pun hadir—dari naiknya aset industri, penerapan teknologi AI untuk efisiensi, hingga raihan prestasi sejumlah perusahaan asuransi nasional. Artikel ini merangkum 7 berita asuransi paling update dan relevan, sebagai referensi penting bagi para pelaku industri, profesional keuangan, hingga pemegang polis.
Aset Asuransi RI Tembus Rp1.145 Triliun! Meski Premi Turun, OJK Pastikan Modal Masih Super Aman!
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa total aset industri asuransi di Indonesia hingga Maret 2025 mengalami kenaikan 1,49% secara tahunan (year-on-year/yoy), mencapai Rp1.145,63 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, merinci bahwa angka ini terdiri atas aset asuransi komersial sebesar Rp925,31 triliun, tumbuh 1,8% yoy, serta aset asuransi non-komersial sebesar Rp220,26 triliun.
Namun demikian, Ogi mencatat bahwa pendapatan premi asuransi komersial selama Maret 2025 mengalami sedikit penurunan sebesar 0,06% yoy, menjadi Rp87,71 triliun. Rinciannya, premi asuransi jiwa justru tumbuh 3,08% yoy mencapai Rp47,19 triliun, sementara premi asuransi umum dan reasuransi justru terkontraksi 3,50% yoy menjadi Rp40,52 triliun.
“Secara keseluruhan, permodalan industri asuransi komersial tetap solid, baik pada sektor asuransi jiwa maupun asuransi umum dan reasuransi,” ujar Ogi dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK yang digelar virtual, Jumat (9/5).
Ogi menegaskan bahwa secara agregat, industri mencatatkan Risk-Based Capital (RBC) masing-masing di angka 467,73% untuk asuransi jiwa dan 316,96% untuk asuransi umum dan reasuransi. Kedua angka ini masih jauh di atas ambang batas minimum yang ditetapkan sebesar 120%.
Di sisi lain, total aset dana pensiun per Maret 2025 juga meningkat 6,15% yoy menjadi Rp1.524,92 triliun. Secara lebih rinci, aset dari program pensiun sukarela naik 2,43% yoy menjadi Rp383,13 triliun, sedangkan program pensiun wajib melonjak 7,46% yoy menjadi Rp1.141,79 triliun.
“Untuk sektor penjaminan, per Maret 2025, total aset masih mengalami kontraksi sebesar 0,52% yoy ke Rp47,12 triliun, mengingat beberapa program penjaminan pemerintah belum sepenuhnya terealisasi,” jelas Ogi.
Artikel ini telah tayang di LigaAsuransi dengan judul “Bencana Alam Bikin Industri Asuransi Merugi! Kerugian 2025 Tembus US$200 Miliar: Dan 7 Berita Asuransi Terupdate dan Terlengkap – LigaAsuransi”, Klik untuk baca: https://ligaasuransi.com/bencana-alam-bikin-industri-asuransi-merugi-kerugian-2025-tembus-us200-miliar-dan-7-berita-asuransi-terupdate-dan-terlengkap/?utm_source=chatgpt.com.
LigaAsuransi.com – The #1 Indonesia Online Insurance Media

